Masyarakat Harus Menikmati Kemajuan Kulon Progo

10-11-2015 / KOMISI V

 

Keputusan Pemerintah yang akan segera membangun bandara Internasional Kulon Progo Yogyakarta harus membawa dampak positif bagi masyarakat. “Bagi saya masyarakat harus mendapatkan ganti untung, bukan ganti rugi. Artinya kehidupan mereka harus lebih baik,” ungkap anggota Komisi V DPR Yoseph Umarhadi  berkaitan akan segera dimulainya proses pembangunan Bandara Kulon Progo, belum lama  ini di Yogyakarta.

 

Menurut Yoseph, masyarakat  Kulon Progo juga harus dilibatkan. “Mereka jangan sampai hanya jadi penonton. Mereka juga harus dilibatkan dalam kemajuan  Kulon Progo dan bisa menikmati  dampak positif dari pembangunan ekonomi di situ, apakah karyawan atau pegawai Angkasa Pura, pedagang, pengusaha  travel maupun usaha lainnya.

 

Pembangunan Bandara Sipil Kulonprogo merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Pasalnya, kata Yoseph, Bandara Adisutjipto yang ada sekarang merupakan bandara milik TNI AU . Padahal semakin lama Yogya  sebagai daerah tujuan wisata dalam negeri maupun mancanegara kian meningkat, diperkirakan  20 juta wisatawan akan datang ke Yogyakarta.

 

“Kita tidak ingin pendidikan penerbang di Jogya terganggu karena frekuensi penerbangan di Adisucipto makin besar. Pemindahan ke bandara Internasional Kulon Progo merupakan suatau kebutuhan supaya masyarakat dapat memahami dan mendukung. Memang terkait pemindahan itu akan ada korban sebab mau  tidak mau harus memilih tempat kosong yang kini makin terbatas.

“Lokasi itu bagus, ideal. Bandara harus menghindari sesedikit mungkin tumpangtindih. Disitu rendah dan dipiggir pantai disitu. Bukan soal penerbangannya tetapi ketersediaan lahan sebagian besar milik masyarakat dan kita himbau dengan besar hati melepaskan lahannya dengan tetap memperhatikan rasa keadilan dan kesesuaian harga. Jangan sampai pemindahan membuat kehidupan mereka makin sengsara. Harus dicari lokasi sesuai penghidupan sebelumnya, bila petani maka lahan penggantinya juga harus bisa bercocok tanam lagi," jelas dia..

Tak kalah penting menyiapkan mental , budaya, kesiapan secara sosial tradisi. Masyarakat Kulon Progo biasanya  tradisional, tiba-tiba ada pembangunan modern. Maka kesiapan mental terhadap masuknya budaya modern harus dilakukan.  Banyak investor yang berminat dari Jepang, Korea  dari Cina untuk ikut share.  Yang pasti akan digrojog investasi  yang begitu besar.

Dengan dana  sebesar 8,1 T akan bisa dimanfaatkan sebagiannya untuk bahan baku lokal dalam jumlah besar seperti batu, pasir besi, semen pasti akan meng hidupkan ekonomi. Intinya komponen  lokal harus diperhatikan.  Menurut politisi PDI Perjuangan ini, perlu pula dipertimbangkan, meski bandara modern tetapi jangan meninggalkan ciri-ciri khas budaya Yogya

“Masa depan Kulon Progo sudah bisa kita bayangkan  akan menjadi daerah yang sangat modern dan berkembang. Perumahan, industri,pasar akan berkembang, juga sector pertanian, perkebunan dan perikanan. Saya kira dampak positifnya akan banyak,” ujar Yoseph menambahkan. (mp)/foto:mastur/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Jangan Usik Dana Desa sebagai Jaminan Koperasi Merah Putih
20-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan agar pemerintah tidak menjadikan dana desa sebagai beban dalam pembiayaan...
​Lasarus Pertanyakan Roadmap Koperasi Merah Putih, Ingatkan Peran Desa sebagai Subjek
19-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta- Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan perlunya pemerintah menyusun peta jalan (roadmap) yang jelas dalam pelaksanaan program...
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...